......berbagi resep berbagi cerita......

19 May 2013

Berrylicious Macaron



Macaron, kue tradisional khas Prancis yang ya ampun enak banget ini sudah lammmma banget kuincar untuk diuji coba. Dibela-belain beli buku dari Primarasa seri Dapur Modern judulnya ANEKA MACARON, dibaca-baca berulang-ulang dan setiap selesai baca jadi masygul (hayah) soalnya ada note dibukunya kalau bikin macaron itu harus ekstra perhatian dan memakan waktu yang lama, artinya tidak saja keahlian tapi masalah ketelatenan pegang peranan penting disini.

ada yang berkaki ada yang enggak!
Ketika blogwalking ketemulah dengan blognya mbak Rachmawati (salam kenal ya mbak) yang khusus panjang lebar membahas macaron dengan sumber bacaan yang sama denganku yaitu Primarasa jadilah serasa dapet teman curhat. Recommended banget ya buat yang tertarik bikin macaron baca dulu ulasannya beliau, secara daku aja udah baca sana dan baca sini tetep aja gatotkaca (gagal total gak berani ngaca) gimana kalo gak baca sama sekali coba..Ini linknya beliau wati-cookery.blogspot.com

dapat applaus dari Syifa walopun tampilannya gradakan gitu!
Resep paling “mudah” dan sederhana dalam buku tersebut adalah Berrylicious Macaron, yang lainnya ampun deeeeh daku bertekuk lutut sama resepnya yang njelimet. Setelah mencobai macaron pertamaku ini baru tersadar kenapa macaron yang enak itu bisa mahal harganya (satu biji 6000an di TBK Loyang), gak dibahas dan dibandingkan ya macaron made in  pusat perbelanjaan terkenal dari Prancis itu (karena menurutku cuma tampilannya aja yang macaron, rasanya mah entah rasa permen atau apa gitu aneh).


Berrylicious Macaron
Sumber: Aneka Macaron, Seri Masak Femina, Primarasa Dapur Modern
Bahan:
100 gr almond bubuk
100 gr gula icing
2 (± 80 gr) putih telur
100 gr gula kastor
2 tetes pewarna makanan ungu ----- aku gak pake
Olesan:
100 gr cokelat masak putih (white cooking chocolate), cincang kasar
2 sdm krim kocok
25 gr selai blueberry

Cara Membuat:
  • Campur almond bubuk bersama gula icing, proses dalam grinder/chopper hingga halus, ayak.
Didihkan air dalam panci, kecilkan apinya. Masukkan putih telur dan gula kastor dalam mangkuk tahan panas, taruh diatas panci berisi air mendidih (bain marie/tim). Kocok menggunakan whisker tangan hingga gula larut dan putih telur panas tetapi tidak sampai mendidih, angkat.
  • Lanjutkan mengocok dengan mikser berkecepatan tinggi hingga putih telur mengental. Tambahkan pewarna ungu, kocok terus hingga kaku.
  • Masukkan campuran gula icing-almond bubuk ke dalam adonan putih telur dalam 2-3 tahap. Aduk searah menggunakan spatula hingga rata. Bila adonan sudah jatuh dalam gumpalan saat disendokkan, hentikan pengadukan.
  • Panaskan oven suhu 150°C. Alasi loyang dengan kertas roti anti lengket. Masukkan adonan ke dalam kantong plastik segitiga, gunting ujungnya 2 cm. Semprotkan adonan ke atas loyang, bentuk bundar berdiameter 3 - 4 cm, beri jarak 4 cm. Ketuk2an loyang untuk mengeluarkan udara dari dalam adonan. Diamkan adonan ± 15 menit. 
  • Panggang dalam oven selama ± 7 menit, terbentuk kaki, kering, angkat, dinginkan. Lepaskan dari kertas alasnya.
Olesan: lelehkan cokelat putih dengan cara mengetimnya bersama krim kocok, angkat. Sisihkan/simpan dalam lemari es hingga dingin.
  • Olesi salah satu bagian kue yang datar dengan bahan olesan, semprotkan selai blueberry di tengahnya. Katupkan dengan sepotong kue lainnya. Diamkan selama 30 menit di dalam kulkas sebelum disajikan.

Catatan:
  • Pastikan almond bubuk dihaluskan sehalus mungkin. Dan setelah itu, almond bubuk harus diayak. Almond yang kurang halus (seperti punya saya) berakibat permukaan macaron tidak licin/mulus.
  • Adonan sebelum di-oven didiamkan dulu ± 15 - 30 menit, tergantung cuaca sampai permukaan Macaron kering dan tidak lengket ketika disentuh dengan jari. Karena di rumah saya tidak ada AC, maka untuk mempercepat proses pengeringan ini, adonan saya keringkan dengan dibantu kipas angin, supaya permukaan macaron benar2 kering. Ini penting agar nanti sewaktu di-oven, adonan macaron bisa naik dan menghasilkan "kaki". Kalau adonan tidak kering, bisa dipastikan Macaron tidak akan ber'kaki" nantinya.
  • Sebaiknya gunakan pewarna makanan berbentuk pasta bukan cair, terutama untuk mendapatkan warna Macaron yang agak tua. Seperti di kasus saya, karena saya hanya punya pewarna makanan cair, saya tidak berani memberi nya banyak2 karena takut adonan akan terlalu cair. Makanya, warna ungu yang saya punya tidak terlalu tua, karena saya tidak berani menuangkan pewarna terlalu banyak.
  • Pemberian warna dan esens (jika diperlukan) sebaiknya sebelum campuran gula icing-almond bubuk masuk. Karena begitu campuran gula icing-almond bubuk masuk, adonan tidak boleh terlalu sering diaduk. Berdasarkan pengalaman, terlalu sering adonan diaduk, berakibat adonan terlalu cair. Kalau adonan terlalu cair, maka macaron akan susah dicetak bundar dan butuh waktu lebih lama untuk mengeringkan permukaannya.
  • Berdasarkan pengalaman saya, lebih baik adonan terlalu kental ketimbang terlalu cair. Terlalu kental bisa diatasi dengan mengaduk adonan beberapa kali sehingga didapat konsistensi adonan yang tepat. Atau kalau kurang pengadukan, paling adonan tidak mulus permukaan nya (seperti punya saya). Idealnya, permukaan macaron itu mulus, tidak ada bekas spuitnya.
  • Gunakan loyang yang agak tebal dan rata permukaannya. Ini penting agar macaron tidak cepat gosong. Permukaan loyang yang rata membuat adonan bisa tercetak bundar. Pernah mencetak di loyang yang tidak begitu rata permukaannya, macaron nya jadi tidak bulat karena adonan lari2.
  • Macaron lebih lezat jika dimakan dalam keadaan dingin. Macaron yang sudah diberi isi, akan menjadi empuk, namun tetap renyah di bagian luarnya. Macaron yang sudah diberi isi tahan selama ± 1 minggu di dalam kulkas.




Dini hari, hening tanpa suara apapun "merasai sepenuhnya kesenyapan"!

No comments: