......berbagi resep berbagi cerita......

15 January 2013

Tumis Oncom Leunca

Suka ketawa sendiri teringat akan masa kecil dulu, kalo liat oncom yang oren2 di papan bambu yang lebar itu suka jijik karena dalam pikiranku itu “makanan jamuran”. Setali tiga uang dengan mas dan mbakku yang menyebut oncom ini sebagai “tempe jamuren”. Wis jan, jangankan makan, liat mentahnya saja sudah emoh.

Awal mula kenalannya saat kuliah dan ngekos di daerah Jurangmangu Jakarta Selatan, makan di Warteg dan kok sering liat tumis oncom sama leunca/ulukutek, sekali waktu minta sama pemilik warung untuk dibungkusin 2 sendok saja dan terpisah dengan nasi. Saat tiba dikos2an dimakan dengan seksama, dan ealaaaaah ternyata ueanak toh si ‘tempe jamuren” ini. Selanjutnya gak bisa pisah sama oncom sampe sekarang.

Tak berhenti disitu aja, ketika ada kesempatan ke rumah mbakyu di Tambun, selalu kuprovokasi untuk masak oncom ini, dan berhasil akhirnya tertular juga suka sama oncom, cuma kalo di rumah Tambun campuran favoritnya bukan leunca tapi kangkung. Opo tumon? Tumon lah dan percayalah variasi ini endang juga lho, next time lah kuposting resepnya.

Jadi kalo lagi kangen makanan warteg ala kos-kosan, resep tumis oncom leunca ini bisa jadi salah satu tombo ati. Siiip deh.
2012-12-22 09.18.36 2012-12-22 09.18.54
Tumis Oncom Leunca
Ala Blog Rumah Maret
Bahan:
1 kotak oncom, remas2 kasar
Segenggam leunca, buang tangkainya
5 buah cabe ijo besar dan rawit, iris serong
5 buah bawang merah dan putih, iris tipis
1 batang daun bawang, iris tipis
Segenggam daun kemangi
Lengkuas dan sereh dan daun salam secukupnya
60 ml air
Garam dan gula secukupnya

Cara membuat:
1.    Panaskan minyak, tumis bawang hingga harum, masukkan irisan cabe, tumis hingga setengah layu.
2.    Masukkan oncom, leunca, sereh, salam dan lengkuas, aduk rata lalu tambahkan air.
3.    Masukkan gula dan garam, biarkan hingga matang lalu cicipi.
4.    Masukkan daun bawang dan kemangi, aduk rata langsung matikan.

Catatan:
Bila suka leunca/ulukuteknya renyah, masukkan terakhir saja (kalau saya lebih suka dimatangkan karena kalo mentah ada rasa langu) tapi ada beberapa orang yang suka menjadikannya lalapan juga lho, sesuai selera saja ya.

No comments: