Diklat hari pertama, bertemu
banyak orang yang menginspirasi! inilah yang aku sukai dari bertemu orang yang
berbeda-beda, tiba-tiba ada saja hal-hal simpel dan mudah untuk kita lakukan
ada didepan mata yang selama ini diabaikan begitu saja karena nggak “ngeh” atau
nggak kepikiran. Butuh sebuah pernyataan verbal dari orang-orang di luar diri
kita yang mau menyemangati dan mengatakan “kamu punya potensi untuk ini dan
itu, mengapa tidak kamu lakukan?”. Tidak peduli itu lip service atau tulus dari dasar hati, yang pasti kata-kata
penyemangat model gini biasanya memang sukses bikin jiwa-jiwa yang mulai layu,
mulai “on fire” lagi.
Ganjil juga kalau dipikir, kita
ini bukan lagi anak kecil yang harus di oyak-oyak untuk melakukan ini dan itu,
kita adalah orang dewasa yang sudah amat mampu untuk menimbang mana yang baik
dilakukan dan mana yang tidak. Namun ternyata pada setiap kita memilki apa yang
disebut sisi kekanak-kanakan, salah satunya ya itu tadi masih butuh diakui
(bahasa halus dari dipuji), butuh ditunjukkan untuk melakukan ini dan itu,
butuh dibelalakkan matanya untuk melihat hal-hal yang seharusnya sudah
terlihat. Oalah kalo kayak gini berarti Spongebob benar ya waktu mengatakan
“orang dewasa kadang-kadang sangat aneh”.
Yang agak “random” saat diklat
hari pertama kemarin, karena gtalk ku aktif terus atas permintaan teman-teman
(ecieeee berasa sosialita bangeddd dah), dan tuh gtalk bunyi terus
“tang…tung…tang…tung” maka di kelas sampe harus mondar-mandir tiga kali charge
HP itupun saat perjalanan pulang dimana lagi seru-serunya bersilaturahmi atau
bergtolk-an ria sudah low batt lagi.
Terganggu kah? Endak tuh, banyak teman itu menyenangkan dan disapa teman walo
gak penting itu “sesuatu banget”. Masalahnya materi diklat jadi nguing-nguing
entah terbang ke sisi otak yang mana. Waduh berabe urusan, karena diujung
diklat akan ada test yang lunamaya sulitnya.
Kalo udah kayak gini, hari kedua
diklat romannya daku harus tobat deh secara pada hari pertama, materi diklat
gak ada yang nyantol babar blast. Barusan merenung, “bukannya daku dikirim ke
Slipi untuk diklat ya bukan buat gtok-an” (aiiiiih indah nian dunia ini bila si
emak tiap hari berpikir lurus dan teratur begini).
Etapi, mempererat silaturahmi
dengan teman-teman melalui sosmed itu sama pentingnya dengan diklat
kan?..........hayaaaaaaaaah alesan thok ae rek!
-------------
Eh udah hamper jam 2, harus
buru-buru nulis resep nih soalnya bentar lagi pasti akan ada panggilan dinas
malem dari beby Afkar dan mungkin beby yang satunya lagi (upssss saru). Ya udah
nulis resep dulu deh, resep sayur lodeh. Sayur kebangsaan seluruh masyarakat
Jawa yang sudah ada sejak jaman Babad Tanah Jawa (ngawur).
Untuk bahan-bahannya biasanya
menyesuaikan selera ya, tapi disini yang mau kuposting adalah bahan yang umum
digunakan saja. Yuuuk marii.
SAYUR LODEH
Ala Rumah Maret
Bahan:
1/4 kg tulang sapi atau ceker untuk kaldu
1 buah jagung muda, potong-potong
2 terong ungu, kupas potong2
1 ikat kecil kacang panjang
½ buah labu siam
Segenggam daun melinjo muda, sedikit diremas biar gak langu
2 lembar daun salam
seruas cm lengkuas, memarkan
4 cabe ijo besar (aku utuhin biar gak pedes karena anak2 dan ayahnya gak suka pedas)
santan kental dari 1/2 buah kelapa
2 lembar daun salam
seruas cm lengkuas, memarkan
4 cabe ijo besar (aku utuhin biar gak pedes karena anak2 dan ayahnya gak suka pedas)
santan kental dari 1/2 buah kelapa
Haluskan :
7 siung bawang putih
5 siung bawang merah
7 buah cabai rawit
2 buah cabai merah besar
1/2 sdt ketumbar
7 siung bawang putih
5 siung bawang merah
7 buah cabai rawit
2 buah cabai merah besar
1/2 sdt ketumbar
Seujung sdt terasi goreng
garam dan gula merah secukupnya
garam dan gula merah secukupnya
Cara membuat:
- Rebus tulang/ceker hingga berkaldu.
- Masukkan bahan sayur bertahap dari mulai yang paling lama mateng hingga yang paling cepat mateng. (bisa kan mak, membedakannya).
- Sementara itu tumis bumbu halus hingga harum, masukkan rempah-rempah aduk2 lalu matikan
- Masukkan bumbu halus ke panic sayur lalu tuangkan santan. Aduk-aduk supaya santan tidak pecah
- Lakukan koreksi rasa.
Ditulis
bareng lagunya Stephen Bishop---It Might Be You yang disetel berulang-ulang dan
berulang-ulang, mungkin kalo dia bisa protes dia akan bilang “emaaaak, aku
gemporrrr”. Sayangnya dia gak bisa bahasa Indonesia jadi pasrah aja disuruh
nyanyi bolak-balik!
For Your
Info: Lagu ini jadi theme song nya film lawas Tootsie yang dibintangi Dustin
Hoffman, film jenis komedi yang asli romantis…tis dan sarat makna! Like dis
banget deh!
Dinarasikan
kemarin malam dan tiba2 Smart-ku matek akhirnya baru diposting sekarang!
No comments:
Post a Comment