......berbagi resep berbagi cerita......

14 February 2013

Siomay Bandung

Buku Resep Primarasa Seri Hidangan Nusantara dari Kota Kembang Bandung yang kubeli beberapa waktu yang lalu memang setiap resepnya menggoda sekali untuk dicoba, pokoknya gak rugi beli buku ini selaian bisa dipakai berkali2 nantinya juga bakal kuwariskan sama Syifa (halah).

Jeruk limaunya wajib kudu ada, karena jeruk ini baunya dahsyat dan siomay tanpa jeruk limau seperti tidur tanpa selimut (yo ra popo wong udaranya panas kok) atau seperti makan tanpa sambel (yo gak popo jugak wong gak doyan pedes) atau seperti sayur tanpa garem (iyes akhirnya, ini baru perumpamaan yang pas).

Menu-menu ringan begini biasanya aku jadikan menu makan sore di hari libur (di Rumah Maret kalo hari libur makan malamnya geser ke sore soalnya kokinya kalo sore nganggur). Bisa kenyangkah? bisa banget wong porsinya diperbesar. Yang hepi banget kalo menu makannya gak pake nasi adalah Syifa, maklum lah anak abg biasanya takut gemuk padahal ya ampun bolak balik kubilang Syifa itu masih keitung ceking. Abis gimana lagi tinggi badannya yang 163 mungkin membuat makanan susah didistribusikan mengingat terlalu banyak bagian yang harus digemukkan (ha ha ha si emak berteori biar gak dituduh gak bisa nggemukin anaknya).

Yuk kita simak resepnya, untuk satu resep ini cukup untuk 6 orang dan bebas aja misalnya gak suka parenya bisa diskip, atau kolnya pokkoknya sesuai selera saja.


Siomay Bandung
Source: Femina Primarasa

Bahan:
100 gram pare
2 potong tahu goreng @ 8 x 8 cm
4 lembar daun kol
2 buah (100gr) kentang
8 lembar kulit pangsit

Adonan isi:
200 gram fillet ikan tenggiri, potong2
100 gram udang kupas
100 gram fillet dada ayam, potong2
2 batang daun bawang cung, iris halus
1 butir telur
1 butir telur, kocok
100 gram tepung kanji
1 sdm kecap ikan
125 ml air hangat

Bumbu:
1/2-1 sdt garam
1 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir
2 sdt minyak wijen
1 sdm minyak goreng

Saus kacang:
250 g kacang tanah sangrai, kupas
2 siung bawang putih, goreng
50 gram cabai merah, goreng
50 gram gula merah, sisir
1 sdt garam
1-2 sdt cuka 5%
3-4 sdm kecap manis
2 sdt air jeruk limau

Pelengkap
Jeruk limau iris
saus sambal
kecap manis

Cara membuat:
1. Potong pare, buang bijinya
2. Potong tahu, sayat salah satu sisinya
3. Masukkan daun kol ke dalam air mendidih hingga layu, angkat, lalu lipat atau gulung.
Kupas kentang belah memanjang.
4. Adonan isis: cincang fillet dan campur jadi satu bersama daun bawang, telur kocok, tepung kanji, kecap ikan, air hangat dan bahan bumbu. Uleni adonan hingga rata dan tidak melekat di tangan.
5. Isi setiap potongan pare, tahu dan kentang dengan 1 sdm adonan isi, sisihkan. Taruh 1 sdm adonan isi di atas kulit pangsit, bungkus, taruh di atas telapak tangan, lalu tekan dengan jari hingga kulit pangsit bagian atas berkerut.
6. Panaskan dandang, kukus semua bahan selama kurleb 25 menit. Khusus kol gulung, keluarkan dari dandang setelah kurleb 10 menit agar tidak terlalu lunak.
7. Saus kacang: Gerus kacang bersama bawang putih, cabai, gula merah dan garam hingga halus. Tambahkan air matang, cuka, kecap manis dan air jeruk limau aduk hingga rata.
8. Penyajian: Taruh pare, tahu, daun kol, pangsit, dan kentang di atas wadah saji. Tuang saus kacang di atasnya, sajikan bersama pelengkapnya.

No comments: