Coba-coba bakulan kue kering pada Ramadhan tahun ini mengajariku banyak hal, dari mulai jenis bahan kue yang ternyata tersedia dari yang paling murah sampai dengan yang paling mahal, kemudian ketersediaan bahan pengganti yang nyaris sama yang harganya bisa jauh lebih murah, sampai dengan macam-macam bentuk toples yang bisa membuat kue tampak terisi banyak. Untuk toples pun ada yang tiap toples sudah dikasih alas kertas ada yang langsung aja tanpa alas.
Awalnya tak begitu perhatian dengan toples-toples baru yang 3 kardus (sekardusnya isi 12). Pas kue kering keluar oven menunggu dingin siap ditopleskan mulai berpikir “ini toples perlu dicuci ndak ya?”. Kalo dicuci kok ya segambreng gini masih ditambah sama tutupnya jadinya dua gambreng kan?. “Kayaknya bersih kok ngapain dicuci, lagian dah dialasin kertas kok”pikiran kiri mulai membujuk.
Pertentangan batin yang hebat berkecamuk (weleh bahasanya), akhirnya tanpa pikir panjang ambil 5 dulu dan dicuci, ditengkurepin biar tiris, lalu rencana mau dilap. Ternyata tak sesederhana itu, pas toplesnya tiris ada bercak2 air didinding toples yang membuat toples tampak lebih suram (kurang bening). Dilap bisa bersih tapi bekas bulatan2 kecil air masih ada dan jadinya kayak toples bekas pakai.
Akhirnya kue kering distok dulu diwadah besar kedap udara. Trus si bakul abal-abal pecicilan searching di google “bagaimana memperlakukan toples baru” eeh jebulnya informasi yang dikasih mbah gugel adalah: siswi topples lah, toppless ramai-ramai di restoran lah, Rihanna tampil topples lah. Waduh, kok jaka sembung bawa mangkok ya. (jaman sekarang jaka sembung udah gak mau bawa golok lagi).
Ya sudahlah akhirnya mencoba-coba berbagai cara dan inilah akhirnya yang dipake:
1. Basahi lap bersih (harus benar2 lap bersih ya) dibawah air kran, peras.
2. Lap toples baru dan tutupnya dengan lap basah (setiap 5 toples lap basah di kucek ulang dan diperas)
3. Toples yang sudah dilap, dijemur dibawah matahari dengan posisi tengkurep
4. Toples yang sudah cling siap dipakai. Thing!!!!
Masih mbatin sampe sekarang, kalo bakulan gede yang toplesnya ratusan, repoooot banget ya ngopeni toplesnya, apa gak usah pake toples aja ya???. Dasar bakul yang aneh.
No comments:
Post a Comment