06 November 2013

Sup Kambing Bening



Kehilangan selera humor tingkat akut selama berminggu-minggu, sudah dipancing-pancing dengan baca bukunya Raditya Dika yang judulnya Marmut Merah Jambu…lumayan terpancing taaapi kenapa ya kok abis baca hilang lagi si selera humor itu. Daku yakin banget (seyakin Syahroni Syahrini saat menjambul rambutnya ala gorong-gorong Casablanca dulu) pasti sudah terjadi sesuatu yang kategori fatal problem dalam diriku. Huhhhhhh!!

Waktu terus berjalan dan di suatu siang sebelum Idul Adha beberapa waktu lalu seorang teman nun jauh disana tiba-tiba menyapaku dan dia bilang “oalaaah mbak yu, janjimu untuk mengenalkanku dengan teman wanitamu kok tak kunjung datang”. Nah lho disamping kehilangan selera humor ternyata daku mulai kehilangan daya ingat jangka pendek, huaaaa yang ini tak boleh terjadi. Dan demi mendapatkan kepercayaan lagi dari si teman, aku beranikan diri bilang “yaaah mas, sebenernya aku lebih suka kalo kamu menyandang status jones (jones mean=jomblo ngenes) agak lama dulu supaya nanti pada saatnya semua benar-benar akan sangat indah” plakkkkkk, sok baek banget gak tuh.
Tapi si teman ini enggak marah dan cuma menjawab “iya dehh tak tunggu sampek jamuren, btw gue bukan jones tapi jomblo penuh cinta tralala”. Bungkus!!!!
---------
Saatnya ngomongin resep, yang mau diposting kali ini adalah resep dari buku Seri Masak Femina Olahan Lezat Daging Kambing, yang kubuat saat Idul Adha lalu. Pilihan masakanku jatuh pada Sup Kambing Bening karena jenis daging kambingnya yang bertulang-tulang dan sekali masak biar mrantasi untuk seisi rumah termasuk untuk si bebi Afkar yang sukanya kuah-kuah dan si bebi satu lagi yang gak lagi bebi yang ampun deh makannya picky banget.

tulang beserta sumsum yang menggoda iman!
Pas mateng dan kuhidangkan dimeja makan, si bebi yang tak lagi bebi ini tampak tak bersemangat dan dengan tatapannya yang sok ganteng (esalah ganteng benaran kok, sumpah!) bertanya: “itu sop kambing ya”. Lalu kusambut dengan jawaban diplomatis “bukannnnnn beb, itu sop ati soalnya yang masak abis makan ati masakannya dipandangi dengan tatapan aneh gitu” ha ha ha ha lalu tertawa bersama.

Akhirnya acara makan dimulai dan teganya…teganya…teganya si koki ini gak kebagian, tinggal tulang belulang berbalut daging tipis yang tak terenggut dari tulangnya. Lha trus tatapan aneh yang seolah meng-underestimate tadi maksudnya apa ya???? Aduhh gaje banget deh.

Sup Kambing Bening
Bahan
750 gram daging kambing/iga kambing berikut tulangnya
2250 ml air untuk merebus
3 cm jahe, memarkan
1 sdt garam
3 sdm minyak untuk menumis
4 cm kayu manis
5 butir cengkih
1250 gram tomat, potong-potong
2 batang daun bawang, iris 2 cm

Bumbu halus:
75 gram bawang merah
3 siung bawang putih
1 sdt lada
1 sdt garam

Taburan dan Pelengkap
2 sdm bawang goreng
1 sdm seledri cincang
Kecap manis
Sambal cabai

Cara Membuat:

  1.  Cuci daging, rebus dalam air bersama jahe dan garam sampai daging kaku, angkat, sisihkan. Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bumbu halus, masukkan kayu manis dan cengkih. Aduk sampai berbau harum, angkat.
  2.  Masukkan bumbu tumis ke dalam panci daging, jerangkan kembali di  atas api sampai mendidih, lalu kecilkan apinya, tutup panci. Masak sampai sari dagingnya keluar dan kaldu tinggal 1.750 ml, serta daging empuk.
  3. Masukkan tomat dan daun bawang, masak terus sampai seluruh bahan cukup matang, angkat.
  4. Pindahkan sup ke dalam mangkuk saji, taburi bawang goreng dan seledri. Hidangkan dengan pelengkap kecap manis dan sambal cabai sesuai selera.

Catatan:
Waktu memasak: 120 menit
Tingkat Kesulitan: Mudah
Untuk: 6-8 porsi



Dinarasikan dalam senyap yang indah, bolak balik ke kamar karena tiba-tiba ingin memandangi wajah manis yang sedang pulas itu, membayangkan telah banyak sekali yang telah kita lalui bersama dan teringat sajak indah yang dulu pernah terucap saat disapa badai “Dua perahu—Dihempas badai—Ditentang mentari—Terus ataukah berhenti??” dan exactly right: dua perahu itu terus melaju hingga kini dan nanti. Berjanjilah!

01 November 2013

Apple Streusel Bar Cake

Seorang teman pernah mengomentariku ketika aku reply pesan yang dia kirim terlalu cepat "wiiih cepet banget balesnya, mang lagi gak sibuk??". Oke fren biar kujelasin, sudah sejak beberapa waktu yang lalu aku mewajibkan diriku untuk secepat mungkin reply sms, imel, gtalk atau apapun namanya yang masuk seberapapun sibuknya aku atau seberapapun tidak nyamannya perasaanku kala menerima sms, imel or gtalk itu (kecuali bila memang jawabannya membutuhkan pemikiran yang serius pasti perlu waktu untuk menyusun kata-kata). why? simpel aja, sms, imel, gtok sejatinya adalah sama aja orang yang sedang ngajak kita ngomong, mosok kita cuekin aja. 

Ya misalnya menghadapi case dimana kita dalam posisi yang dicuekin/dianggap angin lalu (mungkin yang nyuekin berpikir gini: "ngomong aja sama tembok" or "ngomong aja sama cangkir"....sadissss) gimana dong mak??? Its oke buuu, gak masalah anggap aja  kualitas diri dari lawan bicara kita ya memang cuma segitu mau diapain lagi kan??? 

Oke back to resep, sudah lama  sekali rasanya gak uji coba cake-cake lagi dan kerinduan untuk kembali baking rupanya berlabuh pada cake apel berhubung di kulkas ada apel yang udah berhari-hari dianggurin. Resepnya kuambil dari sini daniar72.blogspot

Cara bikinnya mudah sekali dan ini jenis cake yang anti gagal, lebih semangat lagi karena  pengembang kue nya dikit jadi anak-anak boleh makan banyak. Untuk pemilihan jenis apelnya akan menentukan taste akhir dari cakenya, misalnya apelnya pake jenis yang asem maka nanti cakenya juga tastenya akan asem seger (waaah ini kesukaanku). Kalo menghendaki yang manis maka tinggal pilih apel yang manis. Untuk taburan free free aja mau ditabur apa (gak ada taburan juga sudah enak), kalo aku tempo hari tabur keju soalnya stok keju sedang melimpah.

Oh iyah, for your info ya  cake ini enaknya dimakan saat panas-panas baru keluar dari oven (bukannya semua cake begitu ya??). Serius deh untuk cake ini wajib kudu dinikmati saat keluar dari oven, kenapa??? coba aja sendiri dan cari tau kenafa-nya??


Tak disangka Syifa yg dah mulai bosan cake jadi suka lagi!

Apel Streusel Bar Cake
Photo Cookbook-Baking

A .
125 gr unsalted butter
100 gr castor sugar
1/2 sdt vanila cair

B
2 butir telur

C .Aduk rata
150 gr tepung
1/2 sdt baking powder
1/4 sdt garam

2 buah apel granny smith atau apel hijau lainnya, kupas potong dadu, campur dengan 2 sdm air lemon

D. Crumble/ Streusel,
30 gr butter dicairkan, aduk dengan :
40 gr brown sugar / palm sugar ( resep asli pake gula muscovado )
40 gr almond dihancurkan kasar
40 gr tepung terigu
1/2 sdt kayu manis

crumblednya kuaduk didalam bukan ditabur seperti diresep!

Cara Membuat :
1. Kocok bahan A sampai pucat dan menjadi cream
2. Tambahkan telur, kocok rata
3. Masukkan campuran tepung aduk rata
4. Masukkan potongan apel aduk rata kembali.
5. Tuang dalam loyang yg sudah dialas baking paper.
6. Tuang campuran crumble diatas adonan
7. Oven adonan dengan suhu 180 derajat selama 40-45 menit



Dinarasikan dalam senyap yang indah hening tanpa suara apapun kecuali kokok ayam yang sedang melihat malaika!

13 October 2013

Empal Jowo




Libur panjang menjelang Idul Adha, beberes rumah--rapi-rapi barang-barang yang masuk kategori “dipake enggak dibuang sayang”. 

Selama ini gak pernah pede ngasih barang gak terpakai ke orang lain, cuma aku onggokkan di pinggir tempat sampah dan merasa cara itu sudah tepat karena biasanya dalam sekejap langsung hilang. Pikir punya pikir, timbang punya timbang akhirnya merasa harus merubah caraku melenyapkan barang-barang tersebut dari rumah supaya menemukan orang yang memang memerlukannya apalagi saat melihat dorongan bayi yang masih oke punya, sepeda bayi dan moge bekas Afkar yang masih kayak ditoko pasti diluar sana ada orang2 yang mengimpikan barang2 yang bagi sebagian orang tidak murah tersebut. 

Belum lagi tas-tas sekolah Syifa yang masih bagus-bagus, eeeemmm tapi itu sepatu emak yang berpasang-pasang “dilungsurin gak ya” --ngitung kancing sambil kedap-kedip. (kaki cuma sepasang tapi sepatu berlusin2----kalimat cukup bagus untuk menasehati diri karena sebagai wanita kita kadang terlalu fashionista hingga semua warna sepatu merasa wajib dikoleksi).
------

Saatnya ngeresep, kali ini yang mau diposting resep EMPAL dengan bumbu ala Jawa diambil dari buku Primarasa judul HIDANGAN DAGING PILIHAN.
 
ditaburi bawang goreng tambah ajiiib!
Pernah sebelumnya bikin empal dengan resep yang kuambil dari sebuah milis terpercaya (belum pernah kuposting karena masalah klasik lupa foto), bumbunya lebih ribet dari empal jawa ini, hasilnya sepadan sih tapi yang bikin aku heran hubby lebih suka sama empal yang bumbu jawa ini sampe-sampe udah selesai makan masih nyuwir-nyuwir gadoin. Kalo kayak gini sih lain kali mendingan bikin yang bumbu jawa ini soalnya lebih simpel.



EMPAL (JAWA)
Source: Primarasa
Bahan:
500 gram daging sapi has dalam
¾ sdt garam (dalam petunjuk pembuatan tidak dijelaskan digunakan kapan)
Air untuk merebus
2 cm lengkuas, memarkan
2 lembar daun salam
100 ml santan kental
Minyak untuk menggoreng
1 sdm air asam jawa

Bumbu Halus:
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
2 sdt ketumbar sangrai
¼ sdt jintan sangrai
50 gram gula merah, sisir
1 sdt garam

Cara Membuat:
1.    Rebus daging bersama garam dalam air secukupnya, tambahkan lengkuas dan daun salam. Masak hingga daging agak empuk (tiga perempat matang), angkat.
2.   Potong-potong daging searah serat ukuran 1 x 6 x 8 cm, lalu pukul-pukul dengan pemukul daging hingga memar.
Dalam kondisi normal alat ini fungsinya sebagai pemukul daging tapi dalam kondisi abnormal bisa jadi PEMUKUL APA SAJAH!
3.    Campur santan kental, bumbu halus dan daging, aduk rata. Tambahkan sisa kaldu perebus daging, aduk.
4. Taruh daging berbumbu ke dalam wajan, masak di atas api sedang/kecil hingga airnya mulai mengering. Tambahkan air asam jawa, aduk sebentar, angkat.
5. Panaskan minyak goreng yang banyak dalam wajan, masukkan daging, goreng hingga warnanya kecoklatan, angkat, hidangkan.




Dinarasikan dalam sore yang basah nyambi nyuapin beby Afkar yang lagi asyik dengan Pocoyo-nya sementara si emak asyik ngetik!

06 October 2013

Bandeng Presto Bread Crumb WITH KECELE STORY!



Sepedaan pagi di Banjir Kanal Timur dan balakangan tukang jualan makanan mateng makin menjamur di area dekat bendungan, tentunya dengan tampilan menggiurkan dan membuat rontok keyakinan (keyakinan untuk seminimal mungkin jajan makanan mateng). Salah satu pedagang yang menarik perhatianku adalah pedagang lauk pauk dan sayuran mateng, tanpa si bakul menjelaskan, tumpukan ikan dan ayam goreng yang cukup tinggi itu menandakan bahwa makanan tersebut “laku”. Lauk yang pagi itu mengalihkan duniaku adalah ikan mujaer yang dipotong melebar lalu ditepungin berlapis-lapis dan lapis terakhirnya adalah tepung roti kemudian di goreng dengan minyak banyak hingga hasil akhirnya berwarna kuning menggoda.
Seperti biasa minta ijin hubby dulu sebelum transaksi (takutnya udah dibeli tapi gak mau makan) dan jawabnya “debu ah gak ditutupi gitu, bikin sendiri aja”. Huuuuuh haaaaaah  lha kalo bikin sendiri ya nggak enaklah soalnya yang bikin enak ya debu dan minyak gorengnya yang serupa mendung menjelang hujan deras itu kan???
Ya sutralah akhirnya lanjut sepedanya meluncur ke pasar dengan satu tujuan mulia “mau beli ikan mujaer”   eeetapi kultum dari hubby rupanya belum selesai “kalo ditepungin gitu enaknya ikan presto jadi gak banyak duri”. Huuuuuuuh haaaaaahhhhhh tuh kan?????????? Jadi melenceng sangat jauh dari “konsep awal yang kuimpikan”, akhirnya gowes sepedanya jadi enteng banget soalnya lagi esmosi (sudah gak boleh jajan, ikannya diganti pulak---gak sekalian nih pulang dari pasar suruh ngesottttt) wkwkkkw lebay.
 
Dan inilah Resep Bandeng Presto Bread Crumb itu, yang ya ampyuuun ternyata enak lho sodara-sodara dan dari 3 ekor yang kubikin Alhamdulilah habessss sebelum makan malem. Seperti biasa berdiri penuh kemenangan disamping meja makan sambil tepuk dada (dadanya hubby) “Bee resep penuh aturan ini rupanya oke juga”. Dan hubby ngeloyor pergi dengan satu ucapan “apa kata Umee aja deh” qiqiqiqi.



Bandeng Presto Bread Crumb
By. Dapur Rumah Maret
Bahan:
3 ekor bandeng duri lunak/presto siap pakai ukuran sedang
2 putih telur kocok lepas bersama ¼ sdt garam
¼ sdt lada bubuk
¼ sdt garam (bandeng presto siap pakai biasanya sudah asin)
3 sdm tepung Sajiku
3 sdm tepung terigu
Tepung roti secukupnya taruh dipiring datar (bisa diganti tepung panir)


Cara Membuat:
1.      Campur rata tepung sajiku, tepung terigu dan lada bubuk, taruh dipiring datar.
2.      Gulingkan bandeng pada campuran tepung sambil sedikit ditekan2
3.      Baluri dengan putih telur hingga rata
4.      Gulingkan pada tepung roti hingga seluruh permukaannya tertutup, tekan2 bila menghendaki tepungnya lebih tebal.
5.      Goreng dalam minyak panas dan cukup banyak hingga menguning
6.      Angkat dan sajikan dengan cocolan sambal atau saos.