13 October 2013

Empal Jowo




Libur panjang menjelang Idul Adha, beberes rumah--rapi-rapi barang-barang yang masuk kategori “dipake enggak dibuang sayang”. 

Selama ini gak pernah pede ngasih barang gak terpakai ke orang lain, cuma aku onggokkan di pinggir tempat sampah dan merasa cara itu sudah tepat karena biasanya dalam sekejap langsung hilang. Pikir punya pikir, timbang punya timbang akhirnya merasa harus merubah caraku melenyapkan barang-barang tersebut dari rumah supaya menemukan orang yang memang memerlukannya apalagi saat melihat dorongan bayi yang masih oke punya, sepeda bayi dan moge bekas Afkar yang masih kayak ditoko pasti diluar sana ada orang2 yang mengimpikan barang2 yang bagi sebagian orang tidak murah tersebut. 

Belum lagi tas-tas sekolah Syifa yang masih bagus-bagus, eeeemmm tapi itu sepatu emak yang berpasang-pasang “dilungsurin gak ya” --ngitung kancing sambil kedap-kedip. (kaki cuma sepasang tapi sepatu berlusin2----kalimat cukup bagus untuk menasehati diri karena sebagai wanita kita kadang terlalu fashionista hingga semua warna sepatu merasa wajib dikoleksi).
------

Saatnya ngeresep, kali ini yang mau diposting resep EMPAL dengan bumbu ala Jawa diambil dari buku Primarasa judul HIDANGAN DAGING PILIHAN.
 
ditaburi bawang goreng tambah ajiiib!
Pernah sebelumnya bikin empal dengan resep yang kuambil dari sebuah milis terpercaya (belum pernah kuposting karena masalah klasik lupa foto), bumbunya lebih ribet dari empal jawa ini, hasilnya sepadan sih tapi yang bikin aku heran hubby lebih suka sama empal yang bumbu jawa ini sampe-sampe udah selesai makan masih nyuwir-nyuwir gadoin. Kalo kayak gini sih lain kali mendingan bikin yang bumbu jawa ini soalnya lebih simpel.



EMPAL (JAWA)
Source: Primarasa
Bahan:
500 gram daging sapi has dalam
¾ sdt garam (dalam petunjuk pembuatan tidak dijelaskan digunakan kapan)
Air untuk merebus
2 cm lengkuas, memarkan
2 lembar daun salam
100 ml santan kental
Minyak untuk menggoreng
1 sdm air asam jawa

Bumbu Halus:
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
2 sdt ketumbar sangrai
¼ sdt jintan sangrai
50 gram gula merah, sisir
1 sdt garam

Cara Membuat:
1.    Rebus daging bersama garam dalam air secukupnya, tambahkan lengkuas dan daun salam. Masak hingga daging agak empuk (tiga perempat matang), angkat.
2.   Potong-potong daging searah serat ukuran 1 x 6 x 8 cm, lalu pukul-pukul dengan pemukul daging hingga memar.
Dalam kondisi normal alat ini fungsinya sebagai pemukul daging tapi dalam kondisi abnormal bisa jadi PEMUKUL APA SAJAH!
3.    Campur santan kental, bumbu halus dan daging, aduk rata. Tambahkan sisa kaldu perebus daging, aduk.
4. Taruh daging berbumbu ke dalam wajan, masak di atas api sedang/kecil hingga airnya mulai mengering. Tambahkan air asam jawa, aduk sebentar, angkat.
5. Panaskan minyak goreng yang banyak dalam wajan, masukkan daging, goreng hingga warnanya kecoklatan, angkat, hidangkan.




Dinarasikan dalam sore yang basah nyambi nyuapin beby Afkar yang lagi asyik dengan Pocoyo-nya sementara si emak asyik ngetik!

06 October 2013

Bandeng Presto Bread Crumb WITH KECELE STORY!



Sepedaan pagi di Banjir Kanal Timur dan balakangan tukang jualan makanan mateng makin menjamur di area dekat bendungan, tentunya dengan tampilan menggiurkan dan membuat rontok keyakinan (keyakinan untuk seminimal mungkin jajan makanan mateng). Salah satu pedagang yang menarik perhatianku adalah pedagang lauk pauk dan sayuran mateng, tanpa si bakul menjelaskan, tumpukan ikan dan ayam goreng yang cukup tinggi itu menandakan bahwa makanan tersebut “laku”. Lauk yang pagi itu mengalihkan duniaku adalah ikan mujaer yang dipotong melebar lalu ditepungin berlapis-lapis dan lapis terakhirnya adalah tepung roti kemudian di goreng dengan minyak banyak hingga hasil akhirnya berwarna kuning menggoda.
Seperti biasa minta ijin hubby dulu sebelum transaksi (takutnya udah dibeli tapi gak mau makan) dan jawabnya “debu ah gak ditutupi gitu, bikin sendiri aja”. Huuuuuh haaaaaah  lha kalo bikin sendiri ya nggak enaklah soalnya yang bikin enak ya debu dan minyak gorengnya yang serupa mendung menjelang hujan deras itu kan???
Ya sutralah akhirnya lanjut sepedanya meluncur ke pasar dengan satu tujuan mulia “mau beli ikan mujaer”   eeetapi kultum dari hubby rupanya belum selesai “kalo ditepungin gitu enaknya ikan presto jadi gak banyak duri”. Huuuuuuuh haaaaaahhhhhh tuh kan?????????? Jadi melenceng sangat jauh dari “konsep awal yang kuimpikan”, akhirnya gowes sepedanya jadi enteng banget soalnya lagi esmosi (sudah gak boleh jajan, ikannya diganti pulak---gak sekalian nih pulang dari pasar suruh ngesottttt) wkwkkkw lebay.
 
Dan inilah Resep Bandeng Presto Bread Crumb itu, yang ya ampyuuun ternyata enak lho sodara-sodara dan dari 3 ekor yang kubikin Alhamdulilah habessss sebelum makan malem. Seperti biasa berdiri penuh kemenangan disamping meja makan sambil tepuk dada (dadanya hubby) “Bee resep penuh aturan ini rupanya oke juga”. Dan hubby ngeloyor pergi dengan satu ucapan “apa kata Umee aja deh” qiqiqiqi.



Bandeng Presto Bread Crumb
By. Dapur Rumah Maret
Bahan:
3 ekor bandeng duri lunak/presto siap pakai ukuran sedang
2 putih telur kocok lepas bersama ¼ sdt garam
¼ sdt lada bubuk
¼ sdt garam (bandeng presto siap pakai biasanya sudah asin)
3 sdm tepung Sajiku
3 sdm tepung terigu
Tepung roti secukupnya taruh dipiring datar (bisa diganti tepung panir)


Cara Membuat:
1.      Campur rata tepung sajiku, tepung terigu dan lada bubuk, taruh dipiring datar.
2.      Gulingkan bandeng pada campuran tepung sambil sedikit ditekan2
3.      Baluri dengan putih telur hingga rata
4.      Gulingkan pada tepung roti hingga seluruh permukaannya tertutup, tekan2 bila menghendaki tepungnya lebih tebal.
5.      Goreng dalam minyak panas dan cukup banyak hingga menguning
6.      Angkat dan sajikan dengan cocolan sambal atau saos.